Selasa, 15 November 2011

WISATA TAMBORA

WISATA TAMBORA: My Inspiration

 

WISATA TAMBORA: My Inspiration
Tulisan ini terinspirasi setelah menyaksikan video in memoriam Wamen ESDM: Widjajono Partowidagdo.
ada pesan menarik yang disampaikan oleh Wamen tentang TAMBORA. bahwa Tambora merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh dunia karena namanya sudah mendunia, daya ledak terbesar dengan fakta lubang bekas ledakan yang sangat luas. dalam pesannya juga, wamen mengungkapkan bahwa Tambora semestinya bisa menjadi aset wisata dunia sehingga jalan perlu diperkeras-jalur pendakian diperbaiki. karena ditimurnya ada pulau komodo, seharusnya tambora bisa menjadi daerah transit sebelum turis ke pulau komodo.. itulah sekilas pesen yang saya tangkap dari video meninggalnya wamen saat pendakian Gunung Tambora “20 April 2012″.
mungkin dengan mengelola Tambora, bisa menjadi entry point berkembangnya pariwisata di Dompu tercinta ini.
sejak 7 (tujuh) tahun silam, saya telah membayangkan tentang Pengembangan Gunung Tambora. saat itu saya sedang melakukan perjalanan riset tentang tambora, dan sepanjang jalan menuju ke sana, terlintas pikiran “begitu indahnya tambora jika dikelola dengan baik”.
Menyambung ide yang dilontarkan almarhum wamen ESDM, dan membandingkan dengan pengalaman melihat penataan pariwisata di Negara Malaysia, saya kok optimis bahwa Tambora memang bisa menjadi aset dan potensi yang besar untuk menambah pundi-pundi kesejahteraan daerah dompu.
Memang tidak semudah membalikkan tangan untuk memulai, karena membangun pariwisata haruslah dilakukan secara komprehesif, melibatkan semua unsur yang ada dan mengajak insan pariwisata lintas daerah.
Salah satu peluang yang membuat Tambora layak dijual adalah posisinya yang berada ditengah-tengah lintasan pariwisata dunia. Bali-Lombok-Tambora-Komodo. Paket ini sungguh indah untuk dijadikan paket pariwisata handal.
Saya membayangkan Negeri Malak di Malaysia. Dimana Malaka tersebut sebagai daerah wisata Museum. Disana sejarah malaysia dipampang secara indah sehingga pengunjung mengerti sejarah malaysia. Demikian yang saya bayangkan di Tambora. Sebagai daya tarik wisatawan, disana dibangun Museum Sejarah, mulai meledaknya Gunung Tambora dan dinamika yang terjadi saat itu hingga saat ini. Visualisasi beragam foto akan sangat menarik sebagai nilai jual wisata.
Setelah melihat Museum, wisatawan bisa mendaki Tambora. Dalam hal mendaki, bisa saja dilakukan dengan dua cara. Pertama, dibangun sarana transportasi Kereta Gantung, misalnya mulai dari kaki gunung sampai pos berapa…dan Kedua, tetap ada jalur pendakian. Dimulai dari batas akhir kereta gantung hingga puncak kawah Tambora. Hmmmm…indah sekali dalam bayangan saya…hehe.
Masih dalam kawasan Tambora, jualan lainnya adalah Pulau satonda. Disana turis bisa menikmati indahnya alam asli dari Pulau satonda. Bagi saya, menikmati Pulau Satonda tidak kalah dengan nikmatnya kita menikmati suasana Genting Island di Malaysia. Genting di Malaysia awalnya adalah kawasan perjudian bagi masyarakat etnis china di malaysia. Namun sekarang, dengan pengelolaan yang sangat bagus. Genting telah menjadi kawasan wisata gunung yang sungguh eksotik, arena bermain, dan wisata judi bagi wisatawan dunia. Sungguh luar biasa.
Sebagai kulinernya, wisatawan dapat disuguhi kopi asli tambora yang tidak kalah dengan kopi daerah lain. Susu kuda liar, madu, dan lain-lain. Makanan khas dompu (uta palmara, samba saronco, timbu dll) bisa mendunia jika Tambora bisa dijadikan kawasan pariwisata. Na’e nifi kamane.
Tapi tidak mustahil semua itu bisa direalisasikan selama insan pariwisata di dompu kreatif dan inovatif. lakukan channeling dengan insan wisata di Bali, Lombok dan NTT bila perlu buat agenda bersama bicarakan rencana ini. Mudahkan investor untuk masuk di dompu jangan dipersulit dengan regulasi, perbank-an dan lembaga keuangan didompu harus ikut dukung untuk memajukan pariwisata. Tokoh masyarakat ikut mendukung –jangan patahkan semangat dengan komentar inilah itulah apalagi atas nama agama. Di Malaysia, negara mereka adalah negara islam dan hukumnya pun hukum islam tapi untuk pariwisata sangat didukung selama orang muslim tidak ikut dalam kehidupan orang barat, dan aturan ini tertuang dalam undang undang mereka misalnya: warga muslim malaysia tidak dibolehkan ikut perjudian, prostitusi dan lain-lain. Saya fikir akan mudah untuk merealisasikan hal ini selama semua unsur masyarakat mendukung. Semoga
Catatan: tulisan ini hanya untuk menginspirasi insan pariwisata yang ada di dompu, sayang jika potensi yang ada tidak dimanfaatkan, bicara pariwisata berarti kita telah bicara dunia, karena didunia multietnis,  multi budaya dan lain-lain

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sILAHKAN cOMEN gAN

Daftar Blog Saya

Pengunjung

belajar

Scipt

Pengikut