WISATA TAMBORA: My Inspiration
WISATA TAMBORA: My Inspiration
Tulisan ini terinspirasi setelah menyaksikan video in memoriam Wamen ESDM: Widjajono Partowidagdo.
ada pesan menarik yang disampaikan oleh
Wamen tentang TAMBORA. bahwa Tambora merupakan aset terbesar yang
dimiliki oleh dunia karena namanya sudah mendunia, daya ledak terbesar
dengan fakta lubang bekas ledakan yang sangat luas. dalam pesannya juga,
wamen mengungkapkan bahwa Tambora semestinya bisa menjadi aset wisata
dunia sehingga jalan perlu diperkeras-jalur pendakian diperbaiki. karena
ditimurnya ada pulau komodo, seharusnya tambora bisa menjadi daerah
transit sebelum turis ke pulau komodo.. itulah sekilas pesen yang saya
tangkap dari video meninggalnya wamen saat pendakian Gunung Tambora “20
April 2012″.
mungkin dengan mengelola Tambora, bisa menjadi entry point berkembangnya pariwisata di Dompu tercinta ini.
sejak 7 (tujuh) tahun silam, saya telah
membayangkan tentang Pengembangan Gunung Tambora. saat itu saya sedang
melakukan perjalanan riset tentang tambora, dan sepanjang jalan menuju
ke sana, terlintas pikiran “begitu indahnya tambora jika dikelola dengan
baik”.
Menyambung ide yang dilontarkan almarhum
wamen ESDM, dan membandingkan dengan pengalaman melihat penataan
pariwisata di Negara Malaysia, saya kok optimis bahwa Tambora memang
bisa menjadi aset dan potensi yang besar untuk menambah pundi-pundi
kesejahteraan daerah dompu.
Memang tidak semudah membalikkan tangan
untuk memulai, karena membangun pariwisata haruslah dilakukan secara
komprehesif, melibatkan semua unsur yang ada dan mengajak insan
pariwisata lintas daerah.
Salah satu peluang yang membuat Tambora
layak dijual adalah posisinya yang berada ditengah-tengah lintasan
pariwisata dunia. Bali-Lombok-Tambora-Komodo. Paket ini sungguh indah
untuk dijadikan paket pariwisata handal.
Saya membayangkan Negeri Malak di
Malaysia. Dimana Malaka tersebut sebagai daerah wisata Museum. Disana
sejarah malaysia dipampang secara indah sehingga pengunjung mengerti
sejarah malaysia. Demikian yang saya bayangkan di Tambora. Sebagai daya
tarik wisatawan, disana dibangun Museum Sejarah, mulai meledaknya Gunung
Tambora dan dinamika yang terjadi saat itu hingga saat ini. Visualisasi
beragam foto akan sangat menarik sebagai nilai jual wisata.
Setelah melihat Museum, wisatawan bisa
mendaki Tambora. Dalam hal mendaki, bisa saja dilakukan dengan dua cara.
Pertama, dibangun sarana transportasi Kereta Gantung, misalnya mulai
dari kaki gunung sampai pos berapa…dan Kedua, tetap ada jalur pendakian.
Dimulai dari batas akhir kereta gantung hingga puncak kawah Tambora.
Hmmmm…indah sekali dalam bayangan saya…hehe.
Masih dalam kawasan Tambora, jualan
lainnya adalah Pulau satonda. Disana turis bisa menikmati indahnya alam
asli dari Pulau satonda. Bagi saya, menikmati Pulau Satonda tidak kalah
dengan nikmatnya kita menikmati suasana Genting Island di Malaysia.
Genting di Malaysia awalnya adalah kawasan perjudian bagi masyarakat
etnis china di malaysia. Namun sekarang, dengan pengelolaan yang sangat
bagus. Genting telah menjadi kawasan wisata gunung yang sungguh eksotik,
arena bermain, dan wisata judi bagi wisatawan dunia. Sungguh luar
biasa.
Sebagai kulinernya, wisatawan dapat
disuguhi kopi asli tambora yang tidak kalah dengan kopi daerah lain.
Susu kuda liar, madu, dan lain-lain. Makanan khas dompu (uta palmara,
samba saronco, timbu dll) bisa mendunia jika Tambora bisa dijadikan
kawasan pariwisata. Na’e nifi kamane.
Tapi tidak mustahil semua itu bisa
direalisasikan selama insan pariwisata di dompu kreatif dan inovatif.
lakukan channeling dengan insan wisata di Bali, Lombok dan NTT bila
perlu buat agenda bersama bicarakan rencana ini. Mudahkan investor untuk
masuk di dompu jangan dipersulit dengan regulasi, perbank-an dan
lembaga keuangan didompu harus ikut dukung untuk memajukan pariwisata.
Tokoh masyarakat ikut mendukung –jangan patahkan semangat dengan
komentar inilah itulah apalagi atas nama agama. Di Malaysia, negara
mereka adalah negara islam dan hukumnya pun hukum islam tapi untuk
pariwisata sangat didukung selama orang muslim tidak ikut dalam
kehidupan orang barat, dan aturan ini tertuang dalam undang undang
mereka misalnya: warga muslim malaysia tidak dibolehkan ikut perjudian,
prostitusi dan lain-lain. Saya fikir akan mudah untuk merealisasikan hal
ini selama semua unsur masyarakat mendukung. Semoga
Catatan: tulisan ini hanya untuk
menginspirasi insan pariwisata yang ada di dompu, sayang jika potensi
yang ada tidak dimanfaatkan, bicara pariwisata berarti kita telah bicara
dunia, karena didunia multietnis, multi budaya dan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sILAHKAN cOMEN gAN